Datang entah dari mana, ketika sadar aku sudah jungkir balik karenanya
Apa aku mengundangnya? Atau anggunnya yang terlalu menggoda?
Bukan tak melawan, seringnya rasa hanya setan yang menggelitik dan kemudian pergi begitu saja
Dan kata yang meluncur, hanyalah ungkapan dari bibir yang ingin jujur
Seperti apa terbaca, seperti apa terdengar, tak lagi untuk kuterjemahkan
Hanya sebaris senyum yang ingin kulihat meski semakin jarang terlihat
Rasa ini melawanku, seolah ombak yang terus menerjang karang
Dan wajah yang kian pudar tak ingin terus kukenang
Karena aku hanya mengenal seorang gadis, dengan sebuah senyuman
Seperti waktu, dia berlalu, seperti waktu, dia berputar di kepalaku
Seperti hari, hati akan berganti
Karena pada sebuah titik, aku telah berhenti mencintai
No comments:
Post a Comment